Keluarga
Sebagai Sistem
OLEH :
Kelompok
1
Arif Munandar
Muhammad Arif hidayat
Noryusnilawati
Rise Yuliani
FAKULTAS
DAKWAH DAN KOMUNIKASI
JURUSAN BIMBINGAN
KONSELING ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Keluarga
adalah lembaga yang paling dasar. Definisi ini agaknya masih sangat luas
artinya dan belum begitu dapat memberikan gambaran kepada kita apa sebenarnya
keluarga itu, maka perlu kita sajikan pendapat Ogburn (1979: 602) yang
mengatakan bahwa: Keluarga adalah persekutuan antara suami istri dengan atau
tanpa anak, atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang telah sendirian
dengan anaknya
1.2.Rumusan Masalah
§ Macam-macam
dan bentuk keluarga
§ Membedakan
tipe yang ada di masyarakat
§ Pengaruh
karakteristik keluarga terhadap pendidikan anak
1.3.Tujuan
§ Memenuhi
tugas konseling keluarga
§ Mengetahui
macam-macam dan bentuk keluarga
§ Dapat
membedakan tipe yang ada di masyarakat
§ Mengetahui
pengaruh karakteristik keluarga terhadap pendidikan anak
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Keluarga
Secara Etimologi kata keluarga
berasal dari bahasa sansekerta yaitu Kaluarga yang artinya seisi rumah.
Keluarga disebut sebagai seisi rumah yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak.
Keluarga merupakan satu-satunya lembaga sosial swadaya masyarakat yang secara
resmi berkembang di masyarakat, diakui secara hukum dan dikuatkan secarara
agama. Oleh sebab itu, sesungguhnya lembaga sosial terkecil (keluarga) ini
berisi banyak kewajiban, tanggung jawab dan peran yang kompleks. Walaupun tidak
di ikuti hukum resmi, tapi umumnya ada peran kontrol terhadap tingkah laku
individu bagi seluruh anggota keluarga. Sedangkan menurut para ahli diantaranya
adalah:
1. Duvall
dan Logan(1986) keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan
kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, memprtahankan budaya,
dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari
anggota keluarga
2. Baylon
dan Maglayang (1978) keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam
suatu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
3. Narwoko
dan Suyanto keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau
pranata sosial lainnya berkembang. Dimasyarakat manapun keluarga merupakan
kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan
dalam kehidupan individu
2.2. fungsi dan peran keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu
pekerjaan atau tugas-tugas yang harus di laksanakan di dalam keluarga itu.
Pekerjaan tersebut dapat di kerjakan secara bersama-sama atau individual.
Fungsi utama keluarga sebagai pengantara atau penghubung masyarakat yang besar.
Sebagai penghubung pribadi dengan struktural sosial terbesar. Kkeluarga itu
terdiri dari pribadi-pribadi yang merupakan bagian dari jaringan sosial dalam
masyarakat. Adapun macam-macam fungsi keluarga:
1. Fungsi
biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar
eluarga dapat menelenggarakan persiapan-persipan perkawinan bagi anak-anaknya.
Persiapa perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak-anaknya
dapat berbentuk pengetahuan tentang kehidupan SEX bagi suami istri, pengetahuan
mengatur rumah tangga bagi sang istri, tugas dan kewajiban bagi suami,
memelihara pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain.
2. Fungsi
pemeliharaan
Keluarga di haruskan agar setiap
anggota terlindungi dari gangguan udara dengan menyediakan rumah, gangguan
penyakit dengan menyediakan obat-obatan, gangguan bahaya dengan menyediakan
senjata, pagar tembok dan lain-lain.
3. Fungsi
ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan
kebutuhan manusia yang pokok sepeti makan dan minum, pakaian untuk menutup tubuhnya,
dan juga tempat tinggal.
4. Fungsi
pendidikan
Fungsi pendidikan di lihat dari
bagaimana mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa
depan anak.
5. Fungsi
keagamaan
Fungsi ini perlu didorong dan dikembangkan agar
kehidupan keluarga menanamkan nilai-nilai dasar ketuhanan agar menjadi insan
agamis yang penuh uman dan takwa kepada tuhan yang maha esa.
Dari
uraian mengenai fungsi-fungsi di atas, maka jelas bahwa fungsi-fungsi ini
semuanya memegang peranan penting dalm keluarga, terutama dalam meningkatkan
kesejahteraan individu yang menjadi anggota keluarganya. Untuk itu didalam
penerapannyahendaknya fungsi-fungsi berjalan secaraseimbang, karena akan
membantu keharmonisan kehidupan keluarga. Pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga ini
disertai dengan suasanayang baik serta fasilitas yang memadai.
Kesimpulannya
ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya
·
Asih, yaitu memberikan
kasih sayang perhatian, rasa aman, kehangatan, kepada angota keluarga sehingga
memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
·
Asuh, adalah menuju
kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara,
sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik dan
mental spiritual.
·
Asah, yaitu memenuhi
kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mendiri
dalam mempersiapkan masa depannya.
Adapun peran
anggota keluarga diantaranya ialah:
1. Peran
ayah adalah merupakan pengawas, pencari nafkah, pengendali dan pemegang kontrol
terhadap seluruh anggota keluarga, sebagai anggota kelompok sosialnya, sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peran
ibu adalah merupakan pengasuh, pembimbing, pengolah dan perawat terhadap
seluruh anggota keluarganya, sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, dan
pencari nafkah tambahandalam keluarganya.
3. Peran
anak adalah merupakan penyeimbang, pemersatu, dan pengontrol dalam keluarga,
dan melaksanakan peranan psiko sosialsesuai dengan tingkat perkembangan fisik,
mental, sosial, dan spiritual.
2.3. Bentuk-bentuk keluarga
Menurut Kamanto
Sunarto, keluarga dapat di bedakan dalam berbagai macam antara lain:
1. Menurut
keanggotaannya
a. Keluarga
batih (nuclear famili), keluarga
terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak (keluarga inti)
b. Keluarga
luas (exstendet famili) keluarga yang
terdiri atas beberapa keluarga batih.
2. Berdasarkan
garis keturunan
a. Patriliniar
(garis keturunan ditarik dari ayah atau
pria)
b. Matrilinial
(garis keturunan di tarik dari ibu atau
wanita)
c. Bilateral
(garis keturunan ditarik dari keduanya)
3. Berdasarkan
pemegang kekuasaan
a. Patriiarhart
dominasi ada pada pihak ayah.
b. Matriarhart
dominasi kekuasaan ada pada pihak ibu
c. Equalitarian
ayah dan ibu mempunyai kekuasaan yang sama atau seimbang
4. Brdasarkan
bentuk perkawinan
a. Monogani
pernikahan anatara satu orang laki-laki dan satu orang perempuan
b. Poligami
pernikahan antara satu laki-laki dengan dua orang atau lebih
5. Berdasarkan
setatus sosial ekonomi
a. Keluarga
golongan rendah
b. Keluarga
menengah
c. Keluarga
atas
6. Berdasarkan
keutuhannya
a. Keluarga
pecah (bercerai)
b. Keluarga
pecah semu, keluarga yang tidak bercerai tetapi hubungan suami dengan istri
sudah tidak harmonis lagi
2.4. Keluarga sebagai inti masyarakat
Keluarga merupakan sebagai
representasi pembangunan peradaban awal manusia. Kehancuran rumah tangga akan
berimbas pada runtuhnya peradaban manusia. Karenanya, keluarga merupakan
tonggak pokok penentu baik buruknya sebuah peradaban manusia.
Keluarga merupakan lingkungan hidup
pertama dan utama bagi individu (anak), sebab pengaruh yang pertama diterima
oleh individu (anak) dalam pertumbuhan dan perkembangannya terjadi dalam
keluarga. Disini anak mempelajari nilai-nilai, norma, adat istiadat dan tradisi
yang dianut oleh keluarganya, serta aturan-aturan yang tumbuh didalam
masyarakatnya.
Maka sudah tentu kependidikan
keluarga yang berlangsung pada setiap keluarga relatif berbedaantara satu
keluarga dengan keluarga lainnya. Walaupun secara hakekat, praktis pendidikan
dalam lingkungan keluarga itu merupakan usaha mempersiapkan anak menjalani
tingkatan-tingkatan perkembangannya untuk memasuki dunia dewasa dalam bahasa,
adat istiadat dan seluruh isi kebudayaannya. Oleh karena itu, pendidikan dalam
keluarga memiliki posisi penting dalam pembudayaan individu.
Ddalam konteks anatomis pendidikan,
lembaga keluarga merupakan lembaga pendidikan yang tertua dalam kependidikan
manusia. Dalam masyarakat modern, untuk beberapa waktu tertentu mengutamakan
lembaga pendidikan diluar keluarga, tetapi kini telah meragukan kemampuannya
dalam memberikan pendidikan nilai moral keagamaan, dan tradisi yang sesuai
dengan lingkungan sosial kulturalnya.
2.5. Dasar-dasar pembentukan keluarga
Dasar
pembentukan keluarga yang di terapkan oleh islam adalah dengan menitik beratkan
pada kesamaan agama antara calon suami istri untuk mewujudkan kehormatan dalam
lingkungan keluarga. Adanya keseimbangan atau keserasian antara suami istri dan
adanya kemampuan calon suami istri.
Keluarga bahagia adalah keluarga
yang berkualitas dan mengharap rahmat Allah SWT, maka ada lima aspek pokok
kehidupan yang harus di penuhi yaitu:
1. Terwujudnya
suasana yang islami antara lain membiasakan membaca, menulis AL-QUR’AN dan
memahami isinya secara rutin, membudayakan solat berjamaah dalam keluarga dan
juga melaksanakan amalan ubudiyyah yaumiyyah (ibadah harian)
2. Terlaksananya
pendidikan dalam keluarga seperti yang di tuntunkan oleh lukman Al-Hakim kepada
putranya diantaranya pendidikan ketauhidan, pengetahuan dan keilmuan akhlak,
keterampilan dan pendidikan kemandirian.
3. Terwujudnya
kesehatan keluarga dengan memperhatian kebersihan rumah dan lingkungan, olah
raga yang rutin, kesehatan dan gizi keluarga.
4. Terwujudnya
ekonomi keluarga yang sehat dengan megusahakan memiliki yang halal dan baik,
mengendalukan keuangan keluarga dengan cara menghemat dan menabung dan tidak
kikir, memanfaatkan pekarangan atau industri rumah tangga untuk menunjang
ekonomi keluarga .
5. Terwujudnya
hubungan keluargs ysng selaras, serasi, seimbang, dengna jalan antara lain:
a. Membina
sopan santun, etika dan akhlak sesuai dengan kedudukan masing-masing isi
keluarga.
b. Menciptakan
suasana keakraban antara anggota keluarga,seperti waktu-waktu sesudah solat
berjamaah, waktu makan bersama dan rekreasi.
c. Menciptakan
suasana keterbukaan, rasa saling memiliki dan rasa saling tanggung jawab antara
satu dengan yang lainnya.
d. Menumbuhkan
rasa saling menghargai, saling menghormati, saling memaafkan sama lain satu,
diantara anggota keluarga.
e. Melaksanakan
kehidupan bertetangga, berteman dan bermasyarakat sesuai ajaran islam.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
Setiap keluarga
memiliki ciri khusus yang berlainan antara satu dengan yang lainnya yaitu
keluarga yang sibuk, keluarga lemah wibawa, keluarga yang tegang, keluarga yang
retak, keluarga yang pamer, dan keluarga yang ideal. Dari tipe itu akan sangat
berpengaruh terhadap cara mendidik anaknya dan juga sangat berpengaruh bagi
perkembangan jiwa anak selanjutnya, bahkan dapat mempengaruhi kebahagiaan yang
akan dicapai oleh keluarga yang bersangkutan dan akan berpengaruh juga bagi
perkembangan anak selanjutnya.
3.2.
Saran
Adapun
jenis dan karakter keluarga hendaklah mementingkan keutamaan bagi perkembangan
seorang anak, karena keluarga adalah pendidikan paling utama dan pertama
sebagai salah satu faktor terpenting dalam pembentukan karakter anak.
Daftar
pustaka
DR. Hj. Siti Hartinah DS, MM. 2009. Konseling Keluarga. Badan Penerbitan
Tagal: Universitas Pancasakti
Potter dan Perry. 2005. Buku
Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC
www.kajianpustaka.com/2012/11defissnisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.htm