Selasa, 28 Oktober 2014

Kelompok 1



Keluarga Sebagai Sistem


 







OLEH :
Kelompok 1
Arif Munandar
Muhammad Arif hidayat
Noryusnilawati
Rise Yuliani


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2014

 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Keluarga adalah lembaga yang paling dasar. Definisi ini agaknya masih sangat luas artinya dan belum begitu dapat memberikan gambaran kepada kita apa sebenarnya keluarga itu, maka perlu kita sajikan pendapat Ogburn (1979: 602) yang mengatakan bahwa: Keluarga adalah persekutuan antara suami istri dengan atau tanpa anak, atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang telah sendirian dengan anaknya
1.2.Rumusan Masalah

§  Macam-macam dan bentuk keluarga
§  Membedakan tipe yang ada di masyarakat
§  Pengaruh karakteristik keluarga terhadap pendidikan anak

1.3.Tujuan

§  Memenuhi tugas konseling keluarga
§  Mengetahui macam-macam dan bentuk keluarga
§  Dapat membedakan tipe yang ada di masyarakat
§  Mengetahui pengaruh karakteristik keluarga terhadap pendidikan anak











BAB II
PEMBAHASAN


2.1. Pengertian Keluarga
            Secara Etimologi kata keluarga berasal dari bahasa sansekerta yaitu Kaluarga yang artinya seisi rumah. Keluarga disebut sebagai seisi rumah yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak. Keluarga merupakan satu-satunya lembaga sosial swadaya masyarakat yang secara resmi berkembang di masyarakat, diakui secara hukum dan dikuatkan secarara agama. Oleh sebab itu, sesungguhnya lembaga sosial terkecil (keluarga) ini berisi banyak kewajiban, tanggung jawab dan peran yang kompleks. Walaupun tidak di ikuti hukum resmi, tapi umumnya ada peran kontrol terhadap tingkah laku individu bagi seluruh anggota keluarga. Sedangkan menurut para ahli diantaranya adalah:
1.      Duvall dan Logan(1986) keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, memprtahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari anggota keluarga
2.      Baylon dan Maglayang (1978) keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam suatu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lainnya, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
3.      Narwoko dan Suyanto keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Dimasyarakat manapun keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu
2.2. fungsi dan peran keluarga
            Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas-tugas yang harus di laksanakan di dalam keluarga itu. Pekerjaan tersebut dapat di kerjakan secara bersama-sama atau individual. Fungsi utama keluarga sebagai pengantara atau penghubung masyarakat yang besar. Sebagai penghubung pribadi dengan struktural sosial terbesar. Kkeluarga itu terdiri dari pribadi-pribadi yang merupakan bagian dari jaringan sosial dalam masyarakat. Adapun macam-macam fungsi keluarga:
1.      Fungsi biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar eluarga dapat menelenggarakan persiapan-persipan perkawinan bagi anak-anaknya. Persiapa perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak-anaknya dapat berbentuk pengetahuan tentang kehidupan SEX bagi suami istri, pengetahuan mengatur rumah tangga bagi sang istri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain.

2.      Fungsi pemeliharaan
Keluarga di haruskan agar setiap anggota terlindungi dari gangguan udara dengan menyediakan rumah, gangguan penyakit dengan menyediakan obat-obatan, gangguan bahaya dengan menyediakan senjata, pagar tembok dan lain-lain.
3.      Fungsi ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok sepeti makan dan minum, pakaian untuk menutup tubuhnya, dan juga tempat tinggal.
4.      Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan di lihat dari bagaimana mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
5.      Fungsi keagamaan
Fungsi ini  perlu didorong dan dikembangkan agar kehidupan keluarga menanamkan nilai-nilai dasar ketuhanan agar menjadi insan agamis yang penuh uman dan takwa kepada tuhan yang maha esa.
Dari uraian mengenai fungsi-fungsi di atas, maka jelas bahwa fungsi-fungsi ini semuanya memegang peranan penting dalm keluarga, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan individu yang menjadi anggota keluarganya. Untuk itu didalam penerapannyahendaknya fungsi-fungsi berjalan secaraseimbang, karena akan membantu keharmonisan kehidupan keluarga. Pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga ini disertai dengan suasanayang baik serta fasilitas yang memadai.
Kesimpulannya ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya
·         Asih, yaitu memberikan kasih sayang perhatian, rasa aman, kehangatan, kepada angota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
·         Asuh, adalah menuju kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak yang sehat baik fisik dan mental spiritual.
·         Asah, yaitu memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mendiri dalam mempersiapkan masa depannya.
Adapun peran anggota keluarga diantaranya ialah:
1.      Peran ayah adalah merupakan pengawas, pencari nafkah, pengendali dan pemegang kontrol terhadap seluruh anggota keluarga, sebagai anggota kelompok sosialnya, sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2.      Peran ibu adalah merupakan pengasuh, pembimbing, pengolah dan perawat terhadap seluruh anggota keluarganya, sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, dan pencari nafkah tambahandalam keluarganya.
3.      Peran anak adalah merupakan penyeimbang, pemersatu, dan pengontrol dalam keluarga, dan melaksanakan peranan psiko sosialsesuai dengan tingkat perkembangan fisik, mental, sosial, dan spiritual.
2.3. Bentuk-bentuk keluarga
Menurut Kamanto Sunarto, keluarga dapat di bedakan dalam berbagai macam antara lain:
1.      Menurut keanggotaannya
a.       Keluarga batih (nuclear famili), keluarga terkecil yang terdiri dari ayah ibu dan anak (keluarga inti)
b.      Keluarga luas (exstendet famili) keluarga yang terdiri atas beberapa keluarga batih.
2.      Berdasarkan garis keturunan
a.       Patriliniar (garis keturunan ditarik dari ayah atau pria)
b.      Matrilinial (garis keturunan di tarik dari ibu atau wanita)
c.       Bilateral (garis keturunan ditarik dari keduanya)
3.      Berdasarkan pemegang kekuasaan
a.       Patriiarhart dominasi ada pada pihak ayah.
b.      Matriarhart dominasi kekuasaan ada pada pihak ibu
c.       Equalitarian ayah dan ibu mempunyai kekuasaan yang sama atau seimbang
4.      Brdasarkan bentuk perkawinan
a.       Monogani pernikahan anatara satu orang laki-laki dan satu orang perempuan
b.      Poligami pernikahan antara satu laki-laki dengan dua orang atau lebih
5.      Berdasarkan setatus sosial ekonomi
a.       Keluarga golongan rendah
b.      Keluarga menengah
c.       Keluarga atas
6.      Berdasarkan keutuhannya
a.       Keluarga pecah (bercerai)
b.      Keluarga pecah semu, keluarga yang tidak bercerai tetapi hubungan suami dengan istri sudah tidak harmonis lagi
2.4. Keluarga sebagai inti masyarakat
            Keluarga merupakan sebagai representasi pembangunan peradaban awal manusia. Kehancuran rumah tangga akan berimbas pada runtuhnya peradaban manusia. Karenanya, keluarga merupakan tonggak pokok penentu baik buruknya sebuah peradaban manusia.
            Keluarga merupakan lingkungan hidup pertama dan utama bagi individu (anak), sebab pengaruh yang pertama diterima oleh individu (anak) dalam pertumbuhan dan perkembangannya terjadi dalam keluarga. Disini anak mempelajari nilai-nilai, norma, adat istiadat dan tradisi yang dianut oleh keluarganya, serta aturan-aturan yang tumbuh didalam masyarakatnya.
            Maka sudah tentu kependidikan keluarga yang berlangsung pada setiap keluarga relatif berbedaantara satu keluarga dengan keluarga lainnya. Walaupun secara hakekat, praktis pendidikan dalam lingkungan keluarga itu merupakan usaha mempersiapkan anak menjalani tingkatan-tingkatan perkembangannya untuk memasuki dunia dewasa dalam bahasa, adat istiadat dan seluruh isi kebudayaannya. Oleh karena itu, pendidikan dalam keluarga memiliki posisi penting dalam pembudayaan individu.
            Ddalam konteks anatomis pendidikan, lembaga keluarga merupakan lembaga pendidikan yang tertua dalam kependidikan manusia. Dalam masyarakat modern, untuk beberapa waktu tertentu mengutamakan lembaga pendidikan diluar keluarga, tetapi kini telah meragukan kemampuannya dalam memberikan pendidikan nilai moral keagamaan, dan tradisi yang sesuai dengan lingkungan sosial kulturalnya.
2.5. Dasar-dasar pembentukan keluarga
Dasar pembentukan keluarga yang di terapkan oleh islam adalah dengan menitik beratkan pada kesamaan agama antara calon suami istri untuk mewujudkan kehormatan dalam lingkungan keluarga. Adanya keseimbangan atau keserasian antara suami istri dan adanya kemampuan calon suami istri.
            Keluarga bahagia adalah keluarga yang berkualitas dan mengharap rahmat Allah SWT, maka ada lima aspek pokok kehidupan yang harus di penuhi yaitu:
1.      Terwujudnya suasana yang islami antara lain membiasakan membaca, menulis AL-QUR’AN dan memahami isinya secara rutin, membudayakan solat berjamaah dalam keluarga dan juga melaksanakan amalan ubudiyyah yaumiyyah (ibadah harian)
2.      Terlaksananya pendidikan dalam keluarga seperti yang di tuntunkan oleh lukman Al-Hakim kepada putranya diantaranya pendidikan ketauhidan, pengetahuan dan keilmuan akhlak, keterampilan dan pendidikan kemandirian.
3.      Terwujudnya kesehatan keluarga dengan memperhatian kebersihan rumah dan lingkungan, olah raga yang rutin, kesehatan dan gizi keluarga.
4.      Terwujudnya ekonomi keluarga yang sehat dengan megusahakan memiliki yang halal dan baik, mengendalukan keuangan keluarga dengan cara menghemat dan menabung dan tidak kikir, memanfaatkan pekarangan atau industri rumah tangga untuk menunjang ekonomi keluarga .
5.      Terwujudnya hubungan keluargs ysng selaras, serasi, seimbang, dengna jalan antara lain:
a.       Membina sopan santun, etika dan akhlak sesuai dengan kedudukan masing-masing isi keluarga.
b.      Menciptakan suasana keakraban antara anggota keluarga,seperti waktu-waktu sesudah solat berjamaah, waktu makan bersama dan rekreasi.
c.       Menciptakan suasana keterbukaan, rasa saling memiliki dan rasa saling tanggung jawab antara satu dengan yang lainnya.
d.      Menumbuhkan rasa saling menghargai, saling menghormati, saling memaafkan sama lain satu, diantara anggota keluarga.
e.       Melaksanakan kehidupan bertetangga, berteman dan bermasyarakat sesuai ajaran islam.

BAB III
PENUTUP

3.1.             Kesimpulan

Setiap keluarga memiliki ciri khusus yang berlainan antara satu dengan yang lainnya yaitu keluarga yang sibuk, keluarga lemah wibawa, keluarga yang tegang, keluarga yang retak, keluarga yang pamer, dan keluarga yang ideal. Dari tipe itu akan sangat berpengaruh terhadap cara mendidik anaknya dan juga sangat berpengaruh bagi perkembangan jiwa anak selanjutnya, bahkan dapat mempengaruhi kebahagiaan yang akan dicapai oleh keluarga yang bersangkutan dan akan berpengaruh juga bagi perkembangan anak selanjutnya.

3.2.            Saran

Adapun jenis dan karakter keluarga hendaklah mementingkan keutamaan bagi perkembangan seorang anak, karena keluarga adalah pendidikan paling utama dan pertama sebagai salah satu faktor terpenting dalam pembentukan karakter anak.























Daftar pustaka

DR. Hj. Siti Hartinah DS, MM. 2009. Konseling Keluarga. Badan Penerbitan Tagal: Universitas Pancasakti
Potter dan Perry.  2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, Proses dan Praktik. Jakarta: EGC
www.kajianpustaka.com/2012/11defissnisi-fungsi-dan-bentuk-keluarga.htm